BANDA ACEH – Maraknya pemadaman listrik di Aceh, terutama di bulan suci ramadhan, mendapat respon dari Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Di sela Rapat Paripurna Tahun 2023 dalam rangka Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHP-BPK) RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun Anggaran 2022, Kamis 13 April 2023, DPRA menuntut PLN meminta maaf kepada masyarakat Aceh atas pemadaman yang sering terjadi.
Hal itu disampaikan Anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh Tarmizi saat melakukan interupsi sesaat sebelum berakhirnya paripurna. “Meminta Pj Gubernur memanggil petinggi PLN untuk meminta penjelasan dan meminta kepada PLN untuk meminta maaf kepada masyarakat Aceh,” kata Tarmizi dalam rapat paripurna yang juga dihadiri Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki itu.
Tarmizi mengaku kesal dengan pemadaman listrik yang kerap dikeluhkan warga lantaran PLN sudah sering berjanji bahwa selama bulan puasa suplay arus listrik di Aceh aman. Bahkan, kata Tarmizi, PLN kerap melontarkan pernyataan bahwa Aceh surplus listrik sehingga pemadaman seharusnya tidak terjadi.
Di sisi lain Tarmizi juga mengkritik PLN yang disebut “membuka mata lebar-lebar saat melihat masyarakat telat membayar tagihan, sementara berpura-pura buta saat kesalahan itu ada di pihak PLN itu sendiri.” []
Discussion about this post