BANDA ACEH — Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK USK), Rani Salsabila Efendi sukses memenangkan kompetisi esai yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kompetisi ini dalam rangka 77 tahun eksistensi PBB di dunia internasional dan di Indonesia.
Pengumuman pemenang tersebut berlangsung di laman website PBB di Indonesia. Adapun urutan pemenang sebagai berikut; Rani Salsabila Efendi, Aceh Besar (juara I), Irene Bougenville Martin, Pontianak (juara II) dan Hofi Hannan Ar Rosyid, Jember (juara III).
“Awalnya tidak menyangka bisa juara pertama, mengingat pasti banyak yang memiliki tulisan dan advokasi yang luar biasa,” kata Rani.
Atas capaian tersebut, Rani yang saat ini sudah semester 7 itu, diundang langsung untuk melihat keseharian dan tugas-tugas dari PBB dalam waktu dekat. Mahasiswa angkatan 2019 ini menjelaskan, proses seleksi esai dimulai dari 1 September 2022 dan diumumkan tepat di 24 Oktober 2022.
Tema esai berkaitan dengan dampak PBB di Indonesia. Rani menulis esai dengan judul “PBB, Terima Kasih: Ucapan Terima Kasih yang Tertunda, Semoga Kini Menemukan Hilirnya”. Ia berbagi kisah pribadinya tentang peristiwa tsunami yang terjadi di Samudera Hindia yang menghancurkan dan telah mengubah hidupnya ketika dia baru berusia empat tahun.
Dia menyaksikan secara langsung betapa tangguhnya masyarakat Aceh dan bagaimana dunia, termasuk PBB telah mengulurkan tangannya, bersama-sama menanggapi bencana sebagai satu kesatuan.
Lebih dari 500 peserta yang mengikuti perlombaan ini dan dari seluruh peserta yang mendaftar kemudian dipilih tiga pemenang yang diundang berkunjung ke Markas PBB. Pemenang dipilih berdasarkan orisinalitas ide, kekuatan penjelasan, dan pengalaman pribadi yang dibagikan.
Pemenang juga berhasil menjelaskan secara khusus bagaimana Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memengaruhi para penulis dengan cara yang menarik. Menurut Rani, kegiatan tersebut sangat bagus, yang mana dapat memberikan kesempatan untuk menuliskan advokasi, juga bagaimana dampak PBB, terutama di Aceh.
“Alhamdulillah atas izin Allah, tulisan mengenai bagaimana pulihnya Aceh dan tangguhnya masyarakat Aceh selepas Tsunami 2004 silam, mengantarkan saya untuk menyampaikan advokasi dan ikut berpartisipasi di PBB Jakarta nantinya,” tuturnya.
Discussion about this post