ASNAPOST.COM | Banda Aceh – Menindaklanjuti pertemuan antara Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) Prof. Samsul Rizal dengan Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud beberapa waktu lalu, tim dari Partai Aceh yang dipimpin H. Kamarudin Abubakar berkunjung ke ARC, Pusat Unggulan Iptek Nilam USK, Kamis (13/1/2022), yang disambut Kepala ARC Syaifullah Muhammad dan jajaran pengurus lainnya.
Dari Partai Aceh, turut hadir Sayuti Malik, Hj. Mariati, Said Firdaus, Hj. Aisyah Ismail Daod, Ikhsan, Firman Hadi, dan Rizki Alif Maulana.
Abu Razak, sapaan akrab dari H. Kamarudin Abubakar, menyampaikan Partai Aceh berkomitmen untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
“Empat sektor ini menyentuh langsung rakyat kecil Aceh yang mayoritas adalah petani dan nelayan,” katanya.
Ia melanjutkan, Aceh memiliki lahan yang luas dan subur yang merupakan anugerah Allah yang harus disyukuri dan dikelola dengan baik agar memberi dampak ekonomi secara berkelanjutan bagi masyarakat
“Kita tidak usah terlalu berharap dengan minyak, gas dan tambang lainnya yang besar-besar. Karena akan sangat lama prosesnya, sementara masyarakat kita perlu pendapatan yang bisa segera langsung dinikmati untuk melanjutkan kehidupannya. Untuk itu kita akan fokus melakukan program pemberdayaan ekonomi masyarakat pada 4 sektor, yaitu pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan,” urai Abu Razak.
“Hari ini kami berkunjung ke Universitas Syiah Kuala, Jantung Hati Rakyat Aceh untuk mendapatkan dukungan pengetahuan, teknologi dan inovasi agar pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan Aceh bisa kita kembangkan dan dikelola secara modern,” tuturnya.
“Kami ketahui USK melalui ARC telah berhasil mengembangkan salah satu komoditi unggulan Aceh yaitu nilam sehingga bisa berkembang dari hulu ke hilir yang memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat Aceh,” tutup Abu Razak.
Sementara itu Ketua Tim Pengembangan Program Kerjasama Ekonomi Kerakyatan Partai Aceh dengan USK, Sayuti Malik, menyampaikan semangatnya untuk segera mulai bekerja. Sayuti menyampaikan apresiasinya dengan dukungan USK khususnya untuk ketersediaan tenaga pakar dan teknologi yang akan diimplementasikan.
“Hari ini saya merinding melihat dan mendengar presentasi dari ARC terkait pengembangan hulu-hilir nilam. Ternyata kita orang Aceh telah mampu melakukan pengembangan teknologi untuk memberi nilai tambah bagi komoditi perkebunan untuk peningkatan ekonomi rakyat,” tegas Sayuti.
Melalui ARC, kita sudah mampu memroses minyak nilam menjadi berbagai produk inovasi yang bernilai tinggi. Kami akan segera berkonsolidasi dengan anggota untuk segera melakukan langkah-langkah implementatif, menentukan lokasi, pembersihan lahan dan tentunya juga mengusahakan anggaran,” lanjut Sayuti.
Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Umum Partai Aceh Hj. Mariati mengapresiasi rencana kerja sama Partai Aceh dengan USK. Mariati mengharapkan program ini berhasil dengan baik dan akan memberi manfaat bagi masyarakat.
“Kami Partai Aceh yakin dengan kampus, di sini berkumpul para pakar yang memiliki integritas tinggi serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga program ini insya Allah akan dapat dilaksanakan dengan baik dan memberi manfaat bagi rakyat Aceh,” jelas Mariati.
Dalam pertemuan selama hampir 3 jam tersebut, Kepala ARC-USK yang juga Ketua Badan Pengembangan Bisnis USK, Syaifullah Muhammad menguraikan rencana program inovasi hulu-hilir komoditi unggulan Aceh seperti nilam, pala, padi, durian, kopi, coklat, mulieng dan lain-lain. Kita akan terapkan teknologi modern dari hulu ke hilir untuk pengembangan komoditas unggulan daerah serta memberi sentuhan inovasi agar bahan baku dapat diproses menjadi produk turunan dengan nilai tambah tinggi,” jelas Syaifullah.
“Kita akan kembangkan pendekatan kawasan melalui klaster industri agro, dimana para pelaku akan saling bersinergi untuk mendukung industri intinya. Dalam kawasan akan terintegrasi industri inti yang didukung oleh pelaku industri, pemasok bahan baku, pemerintah, lembaga pembiayaan, lembaga riset, perusahaan ekspedisi, pemasok mesin produksi dan penunjang, serta lembaga training,” tutup Syaifullah.
Kegiatan diakhiri dengan kunjungan pada fasilitas laboratorium, rumah produksi serta fasilitas pabrik molecular distillation and fractionation milik ARC juga mencoba berbagai produk inovasi ARC berbasis minyak nilam Aceh seperti parfum, lotion, medicated oil, hand sanitizer dan lain-lain.
Sumber : Dialeksis.com
Discussion about this post