Banda Aceh — Anggota DPR RI Muhammad Nasir Djamil memimpin pembacaan deklarasi Aceh sebagai pusat kota kreatif. Deklarasi itu melibatkan ratusan pekerja kreatif dari berbagai sektor.
Pembacaan deklarasi berlangsung di Indoor Taman Seni dan Budaya Aceh di Banda Aceh pada Sabtu (24/12/2022) malam. Satu persatu pekerja kreatif dipanggil naik ke panggung di antaranya dari kelompok musisi ada Nazar Shah Alam, Isa The Praak, dan lainnya.
Deklarasi itu dipimpin Nasir Djamil didampingi anggota DPR RI Illiza Saaduddin Djamal Kadisbudpar Aceh Almuniza Kamal Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I Aceh, Piet Rusdi. Kegiatan deklarasi itu juga dihadiri mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Steffy Burase serta sejumlah tamu undangan lainnya.
“Bangga rasanya bisa bergabung dan berkomitmen bersama sejumlah pelaku industri kreatif Aceh untuk mendeklarasikan Aceh sebagai pusat kota kreatif di Indonesia. Saya dipercaya sebagai deklarator dalam kegiatan yang diinisiasi oleh lintas komunitas di Aceh ini, saya juga siap mendukung jalannya setiap usaha para pelaku kreatif baik itu dunia perfilman, maupun sektor kreatif lainnya. Agar mereka terus berkarya, membawa nama Aceh hingga tingkat dunia,” kata Nasir Djamil.
Industri kreatif ini terfokus pada penciptaan barang dan jasa yang mengandalkan keahlian, bakat dan kreativitas sebagai kekayaan intelektual dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari ekonomi kreatif.
Para peserta yang ikut deklarasi ini mewakili 18 sektor industri kreatif yang sudah berkembang di Aceh di antaranya bidang periklanan, arsitektur, barang seni, kerajinan kriya, desain produk, fashion, film, video, dan fotografi, pengembang games, musik, seni pertunjukan, seni rupa, seni peran, seni tari, konten kreator, kartunis dan desain grafis.
Selain itu para pelaku industri kreatif ini juga berkomitmen untuk melakukan usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan syari’at islam, menolak keras bentuk pelanggaran dan persaingan tidak sehat antar pelaku usaha kreatif, serta mengedepankan nilai-nilai saling mendukung untuk kemajuan kota kreatif.
Deklarasi Aceh sebagai pusat kota kreatif merupakan rangkaian kegiatan peringatan 18 tahun tsunami Aceh. Seluruh pekerja kreatif ingin menunjukan Aceh berkembang cepat di sektor kreatif pasca tsunami 26 Desember 2004 silam.
Ketua Penyelenggara Kegiatan Eva Hazmaini menjelaskan, pelaku kreatif sektor film di Aceh sudah mulai berkembang. Dia berharap pemerintah menghadiri bioskop di Aceh. Sebab, selain mendukung sineas Aceh juga menjadi pendapatan daerah, baik itu dari sisi wisata maupun pajak dari film itu nantinya.
“Pelaku kreatif pasca tsunami sudah semakin banyak, terbukti dalam deklarasinya. Seratusan pelaku kreatif tumpah di taman budaya untuk mengucapkan ikralnya, komitmen agar terus lebih kreatif serta tetap menjunjung tinggi karya-karya seni para pelakunya,” jelas Eva.
Usai deklarasi, para peserta menonton film Yasmin yang diproduksi sineas Aceh. Pemutaran film ini ikut disaksikan masyarakat yang memenuhi lokasi acara.
Discussion about this post