PULO ACEH — Ketua DPRA Saiful Bahri (Pon Yahya), baru saja kembali dari perjalanan ke Pulo Aceh di Kabupaten Aceh Besar untuk memantau kondisi pulau terluar di Indonesia itu . Perjalanan yang berlangsung selama tiga hari, 10 hingga 12 Maret 2023, bertujuan untuk memastikan bahwa wilayah tersebut mendapatkan perhatian yang memadai dari pemerintah.
Selama kunjungan ke Pulo Aceh, Pon Yahya dan timnya juga meninjau Mercusuar Millems Toren, sebuah menumen navigasi yang cukup vital bagi aktivitas pelayaran di kawasan itu. Mercusuar setinggi 85 meter itu dibangun sekitar tahun 1875 oleh Belanda saat menjajah Indonesia.
Kunjungan ke Pulo Aceh juga menjadi momentum bagi Pon Yahya dan timnya untuk melihat langsung kondisi pulau tersebut dan beragam potensi wisata yang ada di sana.
“Pulo Aceh memiliki potensi wisata yang cukup bernilai jual. Insyaallah ke depan akan semakin dikenal ke luar dan menjadi destinasi tujuan wisata sehingga juga akan berdampak bagi peningkatan perekonomian warga,” kata Pon Yahya.
Dalam kunjungannya ke Pulo Aceh, Pon Yahya juga menyempatkan diri untuk melepasliarkan puluhan tukik (anakan penyu) jenis belimbing dan lekang di Pasie Lambaro Gampong Gugop. Kegiatan yang dilakukan bersama warga dan pegiat konservasi satwa itu merupakan bagian dari dukungan Pon Yahya terhadap upaya konservasi penyu di Aceh.
Seperti diketahui, Pulo Aceh adalah salah satu tempat di Indonesia yang menjadi sarang penyu lekang dan penyu belimbing, dua jenis penyu yang termasuk dalam daftar satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa dan peraturan turunannya, yaitu Peraturan Menteri LHK No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018.
Pon Yahya pada kesempatan itu juga melakukan diskusi dengan warga setempat untuk menyatakan dukungannya terhadap program konservasi penyu. Pon Yahya meminta warga untuk menyampaikan aspirasi mereka dengan menyusun konsep konservasi agar nantinya bisa ia bawa ke DPRA.
“Saya berharap masyarakat bisa buat satu rencana tertulis, apa yang harus dibantu pemerintah Aceh. Insya allah akan kita kawal,” ujar Pon Yaya.
Pon Yahya juga mengakui, kunjungannya ke Pulo Aceh telah memberikan gambaran yang jelas tentang potensi wisata Pulo Aceh dan pentingnya menjaga kelestarian alam dan keanekaragaman hayati laut di Aceh. []
Discussion about this post