ACEH UTARA – Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara kini meluas menjadi 10 kecamatan, Rabu (21/12/22). Bahkan, sejumlah warga terpaksa mengungsi akibat bencana alam tersebut. Sepuluh kecamatan tersebut terdiri dari Kecamatan Lhoksukon di desa Meunasah Krueng LT dan Meunasah Rayeuk LB, selanjutnya di Kecamatan Samudera terdiri dari Gampong Tanjong Awe, Tanjong Reungkam, Hagu, Madan, dan Gampong Teupin Ara, dan di Kecamatan Cot Girek terdapat di Kilometer 7.
Selain itu, banjir juga melanda di Kecamatan Matangkuli terdiri dari Gampong Pante Pirak, Siren, Meunye Pirak, Tangjong Haji Muda, Ceubrek Pirak, Lawang Pirak, Alue Tho, Hagu, Punti Matangkuli, Tumpok Barat, Alue Euntok, Tanjong Tgk. Kari, Meuria, Tanjong Tgk. Ali, dan Gampong Teungoh Seuleumak.
Kemudian di Kecamatan Syamtalira Aron terdapat di Gampong Tanjong Krueng Pasee. Kecamatan Syamtalira Bayu di Gampong Alue Majron, Blang Majron, dan Gampong Seuneubok Baro. Kecamatan Banda Baru terdiri dari Gampong Jamuan, Ulee Nyeue, Paya Uleue dan Gampong Paya Dua. Kecamatan Nibong di Gampong Teupin Jok. Nisam terdapat di Gampong Seuneubok, dan terakhir di Kecamatan Simpang Keuramat terdapat di Gampong Ie Tarek II.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Asnawi melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Mulyadi mengatakan, banjir tersebut terjadi sejak Selasa (20/12) sekira pukul 12:30 WIB. Sambungnya, terdapat empat sungai yang meluap yaitu, Krueng Keureuto, Krueng Peuto, Krueng pase dan Krueng Pirak airnya mulai tinggi.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Aceh Utara, Hamdani mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat terkait bencana alam yang rutin terjadi setiap tahunnya itu, serta pihak terkait juga sudah turun ke lokasi pendistribusian bantuan logistik untuk dapur umum.
“Kami tadi bersama Pj Bupati serta Sekretaris Daerah telah melakukan rapat untuk penanganan banjir, dan memberikan arahan kepada beberapa dinas terkait serta Muspika untuk melakukan penanganan,” pungkas Hamdani.
Discussion about this post