BANDA ACEH – Bertepatan dengan penyelenggaraan pemilihan Raja dan Ratu Baca Aceh Tahun 2022, Istri dari Pj Gubernur Aceh, Ayu Candra Febiola Nazwar, dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Aceh Tahun 2022, yang berlangsung di Lobby Gedung Perpustakaan Wilayah dan Arsip Aceh, pada Kamis (13/10/2022).
Pengukuhan itu, dilakukan oleh Pj Gubernur Aceh yang diwakili oleh Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Aceh Edy Yandra, serta dihadiri oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh Mellani Subarni, dan Pejabata Struktural DAK Aceh.
Ayu Candra Febiola dalam arahanya mengatakan, bahwa bangsa yang besar, harus mampu mengembangkan budaya literasi sebagai prasyarat kecakapan hidup abad ke-21 melalui pendidikan yang terintegrasi, mulai dari keluarga, sekolah, sampai dengan masyarakat.
Di mana harus menguasai enam literasi dasar mencakup literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan, yang telah disepakati oleh World Economic Forum pada tahun 2015, dan itu menjadi hal yang sangat penting, bukan hanya bagi peserta didik, tetapi juga bagi orang tua dan seluruh masyarakat.
Pintu masuk untuk mengembangkan budaya literasi bangsa, terang Ayu, adalah melalui penyediaan bahan bacaan dan peningkatan minat baca yang didukung dengan ketersediaan bahan bacaan yang bermutu dan terjangkau untuk mendorong pembiasaan membaca dan menulis, baik di sekolah maupun di masyarakat.
“Sebagai bagian penting dari penumbuhan budi pekerti, minat baca perlu dipupuk sejak usia dini mulai dari lingkungan keluarga agar minat baca semakin tinggi,” pungkas Ayu.
Selain itu, Ayu juga mengungkapkan, pravalensi minat baca di Indonesia sangat rendah yang menempatkan minat baca Indonesia pada posisi terendah dari 52 Negara Asia Timur pada tahun 2009 berdasarkan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) Sementara itu, pada tahun 2011, UNESCO merilis data bahwa indeks minat baca di Indonesia hanya 0,001. Artinya, dari seribu (1000) penduduk, hanya satu orang yang memiliki minat baca.
“Data itu menunjukkan rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Oleh karena itu pemerintah senantiasa berupaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah dengan Pemilihan Raja Ratu Baca,” ujarnya.
Karena itu ia berharap, pemilihan Raja dan Ratu Baca Aceh Tahun 2022, diharapkan meningkatkan minat membaca pada masyarakat khususnya generasi milenial.
Sementara itu, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Aceh Edy Yandra, mengatakan untuk membangun minat baca masyarakat, pemerintah Aceh terus berupaya dan mendukung semua program-program yang membangun minat baca. ssalah satunya dengan mengukuhkan Bunda Literasi Aceh dan Pemilihan Raja Ratu Baca Aceh.
“Kita berharap, dengan hadirnya Bunda Literasi dan Raja Ratu Baca Aceh akan menjadi motivator bagi anak-anak kita untuk gemar membaca ke perpustakaan. Perpustakaan menjadi gudang ilmu yang memiliki berbagai catatan melalui buku yang ada,” katanya.
Discussion about this post