BANDA ACEH — Aliansi Mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe, membantah pernyataan dari koordinator lapangan (korlap) mengenai kericuhan aksi demo di depan DPRK Lhokseumawe yang terjadi Senin lalu.
Perwakilan aliansi mahasiswa, Azizi Rahmatillah dalam konferensi pers, Kamis kemarin, mengatakan ada pernyataan yang disampaikan koordinator lapangan (korlap) dan Jenderal lapangan (jenlap) yang berseberangan dengan hasil kesepakatan saat melakukan aksi.
“Jadi, disitu koordinator lapangan tidak bertanggung jawab mengorganisir massa pada saat kericuhan terjadi, dan tidak sesuai dengan kesepakatan aksi,” kata Azizi.
Azizi menambahkan, korlap juga tidak melaksanakan evaluasi dalam 1×24 jam setelah aksi, yang mengakibatkan terjadinya konferensi pers tidak sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan. “Dengan adanya konferensi pers tersebut terkesan mengkambing hitamkan massa aksi,” kata Azizi.
Berdasarkan kesepakatan konsolidasi sebelumnya, kata Azizi, yang mengikuti aksi tersebut terdiri mahasiswa dan masyarakat.
“Perlu ditegaskan bahwasanya semua yang ada di dalam aksi adalah peserta aksi, tidak ada yang namanya yang seperti dibilang penyusup, dikarenakan sudah melebur ke masyarakat bahwasanya akan membuat aksi dan sudah melibatkan mereka,” ujarnya.
Dikatakan Azizi, mengenai kericuhan yang terjadi, koordinator lapangan sendiri tidak berada di lokasi saat aksi berlangsung. Padahal, menurut Azizi, untuk mengkoordinir massa itu tugas dari korlap sendiri. []
Discussion about this post