ASNAPOST.COM | Aceh Utara – Kembali terjadi banjir di beberapa Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara di akibatkan luapan sungai Keureutoe dan sungai Pirak.
Dibeberapa tempat ketinggian mencapai 160 centimeter seperti di Kecamatan Pirak Timur berdasarkan laporan BPBD kabupaten Aceh Utara.
Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Hamdani M.KomI melalui pesan salah satu WA grup menyebutkan, pemerintah Aceh tidak perlu mengirimkan bamtuan indomie. Namun ia meminta Pemerintah Aceh mengirim program pembangunan tanggul sepanjang 15 Kilometer ke Aceh Utara untuk penanggulangan banjir.
“Semua harus tergugah hati untuk rebut anggaran di Provinsi untuk pembangunan tanggul Payabakong-Lhoksukon dengan kisaran anggaran 1,5 triliun. Gak perlu kirim indomie dari provinsi, namun kirimlah program pembangunan tanggul sepanjang 15 KM,”tulis Kabag Humas Pemkab Aceh Utara Hamdani, di WA Grup Forum Komunikasi Pase, Ahad, 2 Januari 2022.
Secara tegas Hamdani juga meminta para penebang liar untuk berhenti menebang hutan agar kelestarian hutan tetap terjaga. Ia juga meminta aparat penegak hukum untuk menindak tegas para penebang liar di Kabupaten setempat.
“Rekan kita di hutan juga sudah cukup merusak hutan, turun dan turunlah, ikhlaskan hutan lestari di gunung sana, kami minta penegak hukum untuk menangkap para pelaku illegal logging” tegas Hamdani.
Lebih lanjut disebutkan Hamdani, sejak tujuh tahun terakhir telah diprogramkan pembangunan waduk penampungan air di waduk Krueng Keureutoe di Paya Bakong Aceh Utara yang merupakan proyek strategis Nasional.
“Maka dalam 7 tahun terakhir diprogramkan terbangun sebuah waduk penampungan air dari Kabupaten tetangga, proyek strategis nasional ini sedang dalam penyelesaian oleh perusahaan pelaksana,” tulis Hamdani menjawab pertanyaan anggota WAG lainnya.
Hamdani meyakini, jika waduk Keureuto sudah bisa digunakan, maka beberapa Kecamatan seperti Paya Bakong, Pirak Timur, Matangkuli, Tanah Luas, Lhoksukon, dan Lapang akan segera terbebas dari banjir tahunan.
Kemudian dijelaskan Kabag Humas Aceh Utara, Pemkab setempat telah melakukan rapat koordinasi Muspida dan lintas sektoral pada Ahad, 2 Januari 2022 dan menerima masukan dari Kecamatan terdampak dan diputuskan Aceh Utara Darurat Bencana.
“Ia benar darurat bencana, laporan terakhir barusan pukul 22.30 langkahan hampir tenggelam air hampir mendekati atap meunasah,” tuntasnya
Discussion about this post