BANDA ACEH – Pemerintah Aceh menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya seorang ulama karismatik Aceh, Teungku Muhammad Amin Mahmud atau lebih dikenal Abu Tumin, pemimpin Dayah Al-Madinatuddiniyah Babussalam Blang Bladeh, Jeumpa, Kabupaten Bireuen.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Atas nama pribadi, Pemerintah Aceh dan seluruh masyarakat Aceh kami menyampaikan duka cita. Doa kami semua, Insya Allah almarhum Abu Tumin mendapatkan tempat yang paling layak di sisi Allah,” ujar Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki dalam keterangannya, Selasa (26/9) sore.
Achmad Marzuki mengajak masyarakat Aceh untuk menyampaikan doa dan salat gaib kepada Abu Tumin. Ia menyebut, meninggalnya Abu Tumin menjadi kehilangan besar bagi Aceh, di mana salah satu tokoh agama yang ulama kharismatik Aceh kembali dipanggil Yang Maha Kuasa.
Abu Tumin adalah salah seorang ulama karismatik Aceh yang menjadi rujukan masyarakat. Beliau lahir pada 17 Agustus 1932 di Gampong Kuala Jeumpa, Kecamatan Jeumpa, Bireuen.
Sebelum meninggal dunia, Abu Tumin pernah dirawat karena sakit di beberapa rumah sakit, mulai dari Malaysia hingga di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Beliau menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit dr Fauziah, Bireuen, Selasa (27/9) sore sekitar pukul 15.45 WIB.
Discussion about this post