ASNAPOST.COM | Jakarta – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengungkapkan sederet ancaman dari luar yang mampu menekan ekonomi Indonesia. Hal ini cukup mengkhawatirkan, sementara pemulihan ekonomi masih terlalu dini.
Demikianlah dikatakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai Ketua KSSK dalam konferensi pers, Rabu (2/2/2022)
“Tentu 2022 upaya percepatan pemulihan ekonomi akan terus dilakukan dengan waspadai potensi perubahan kondisi akibat perkembangan-perkembangan risiko baru. Seperti efek rambatan dan kebijakan yang munculkan spill over antar negara akibat muncul karena proses tidak merata pemulihan, muncul tekanan inflasi dan supply distruption,” jelasnya.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah rencana Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga acuan pada Maret mendatang, sebagai mitigasi atas lonjakan inflasi.
“Ini berpotensi menimbulkan dinamika arus negara dan pengaruh volatilitas nilai tukar dan dinamika di pasar keuangan. Ini core dan fokus KSSK di depan,” imbuhnya
Indonesia menjadi negara yang ikut terkena imbas dari kebijakan tersebut. Sri Mulyani bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan berkoordinasi untuk bersiap menghadapi hal tersebut.
“Dinamika ini perlu langkah sinergi dan koordinasi kuat dari KSSK karena pada saat yang sama di dalam negara sesuai UU kami akan mulai mendesain langkah-langkah exit strategi dari kondisi ekstra ordinary tersebut,” pungkasnya.
Sumber : CNBC
Discussion about this post