ASNAPOST.COM | AC Milan memulai tahun 2022 secara apik.
Rossoneri menyapu dua kemenangan dari dua di Serie A untuk terus menekan rival sekota mereka, Inter di papan klasemen Serie A Liga Italia.
Il Corriere della Sera via MilanNews menulis, Nerazzurri mungkin masih difavoritkan untuk meraih gelar Liga Italia musim ini, tetapi tampaknya mereka harus mewaspadai kejaran Rossoneri.
Milan disebutkan sudah bangkit dari periode sulit yang mereka hadapi pada November dan Desember silam.
Tiga kemenangan beruntun melawan Empoli, Roma, dan Venezia menjadi pesan tegas kalau Inter yang berada di puncak, belum aman disalip AC Milan.
Melawan tim asuhan Paolo Zanetti, Milan mengulangi pesan yang sangat jelas ke seluruh liga, skuad Rossoneri telah tumbuh dalam kedewasaan dan mereka mampu memenangkan pertandingan dengan relatif mudah.
Saat melibas Venezia, Milan mampu mencetak gol dalam waktu tiga menit untuk melepaskan tekanan melalui Zlatan Ibrahimovic.
Dua gol dari Theo Hernandez di babak kedua menutup kemenangan sementara ada hal positif lainnya seperti penampilan bagus dari pasangan sementara Kalulu dan Gabbia.
Upaya Milan untuk memperjuangkan gelar diiringi tanda-tanda positif di awal tahun menjadi pesan tegas bagi Inter.
Milan kini duduk diposisi dua klasemen dengan 48 poin dari 21 pertandingan, hanya berselisih satu poin dari Inter yang baru memainkan 20 laga.
Apiknya start Milan di awal tahun ini diiringi juga peforma impresif Theo Hernandez.
Theo dinilai menjadi bintang pertunjukan saat AC Milan melibas Venezia 3-0.
Lebih membahagiakan, bintang Timnas Prancis itu dilaporkan berkomitmen untuk memperpanjang masa kerjanya bersama il diavolo.
Tuttosport via MilanNews mengulas bagaimana Theo semepat memgalami masa-masa sulit. Dia kepayahan untuk bisa tampil baik seusai berjuang pulih dari Covid yang memengaruhi penampilannya mulai Oktober tahun lalu.
Tetapi kini, Pemain Timnas Prancis itu tampaknya akan kembali ke kondisi terbaiknya.
Bukti paling sahih datang lewat dua golnya yang luar biasa melawan Venezia kemarin. Tuttosport menulis, Milan kini memiliki bentuk terbaik dari Theo Hernandez.
Kebangkitan Theo Hernandez disebut dimulai pada periode Desember saat ia menemukan dirinya di tempat dan waktu yang tepat saat mencetak gol melawan Empoli.
Dalam dua pertandingan terakhir melawan Roma dan di Venesia, Theo Hernandez juga dipercaya mengenakan ban kapten karena absennya dua rekan satu timnya.
“Giliran saya karena tidak ada Romagnoli dan Calabria, tapi saya senang memakainya,” dikutip dari MilanNews
Seputar pembaruan kontraknya yang akan berakhir pada 2024, Theo memberikan isyarat positif.
“Kami berada di titik yang sangat bagus. Saya senang di sini sejak hari pertama. Kita sedang berbicara.”
Selain Theo, Milan juga tengah mengupayakan agar Ismael Bennacer dan Rafael Leao segera menandatangani perpanjangn kontrak.
Absennya sejumlah pilar di lini belakang menghadirkan hikmah tersendiri bagi AC Milan.
Pierre Kalulu dan Matteo Gabbia, menjelma menjadi duet kokoh di barisan pertahanan Rossoneri.
Keduanya kembali menjadi bek tengah AC Milan saat menang 3-0 di kandang Venezia.
Keduanya menunjukkan kerjasama solid yang menghasilkan clean sheet bagi Rossoneri.
Setelah bermain hanya dua pertandingan bersama musim ini, harus dikatakan bahwa mereka pantas mendapatkan banyak pujian.
Lazimnya, sulit bagi seorang pemain untuk cepat terbiasa dengan pasangan baru, apalagi menggantikan pemain seperti Simon Kjaer, Fikayo Tomori dan Alessio Romagnoli di jantung pertahanan.
Namun, kekikukkan itu tak terjadi pada Kalulu.
Setelah pertandingan, seperti yang ditranskripsikan MilanNews, Kalulu berbicara kepada Sky Italia tentang perannya dan kemitraannya dengan Gabbia.
Duet Kalulu dan Gabbia berpotensi kembali menjadi starter melawan Genoa pada Kamis malam di ajang Coppa Italia.
“Dalam dua pertandingan ini, kami melakukannya dengan baik. Kami memiliki dua bek tengah yang absen karena Covid, kami harus siap dan memberikan segalanya untuk tim. Ketika Anda menang, semuanya menjadi lebih baik. Dengan Matteo saya merasa nyaman,” kata Kalulu.
“Mereka banyak membantu kami. Ketika Anda bermain dalam peran yang bukan milik Anda, wajar jika Anda sedikit takut, tetapi ketika tim membuat Anda nyaman, itu lebih mudah untuk dimainkan,”
“Sejujurnya itu tergantung pada permainannya: terkadang saya merasa lebih baik di kanan, yang lain di kiri atau di tengah,”
“Bagi saya, tidak masalah untuk bertahan dalam situasi 1 vs 1 berkat kecepatan saya,” kata Kalulu.
Discussion about this post