BANDA ACEH — Ketua DPRA Saiful Bahri atau dikenal dengan panggilan Pon Yahya menyebutkan, 15 Agustus merupakan hari paling bersejarah bagi masyarakat Aceh karena pada tanggal tersebut ditandatanganinya perjanjian damai antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka, tahun 2005 lalu.
Dalam keterangannya, Senin 15 Agustus 2022, Pon Yahya mengatakan perjanjian damai yang berlangsung di Helsinki, Finlandia itu menandai berakhirnya konflik bersenjata berkepanjangan di Aceh sekaligus menjadi mementum awal Aceh memasuki era perdamaian.
Sejak saat itu, 15 Agustus disebut menjadi tanggal bersejarah yang selalu diperingati masyarakat Aceh sebagai mementum awal memasuki era perdamaian.
Dalam pernyataan tersebut, Pon Yahya mengajak para mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka untuk merenungkan makna 15 Agustus sebagai hari lahirnya perdamaian Aceh.
“Pada 15 Agustus 2005 dulu pimpinan kita sudah menyepakati bahwa kita akan berjuang dalam konteks perdamaian untuk membangun Aceh dari yang keterpurukkannya di segala bidang,” ujar Pon Yahya.
Pon Yahya juga menyebut bahwa 15 Agustus adalah hari kemenangan bersama. Untuk itu ia mengajak aparat penegak hukum di Aceh untuk tidak menyikapi secara berlebihan jika ada masyarakat Aceh yang merayakan momentum 15 Agustus.
“Hari ulang tahun Mou Helsinki tersebut adalah hari kemenangan kita bersama, untuk itu, bila ada masyarakat Aceh yang merayakannya sesuai dengan keinginan mereka pada hari perdamaian ini kalau bisa jangan sampai ada tindakan kekerasan. Biarlah hari 15 Agustus menjadi hari kemenangan kita bersama. Lakukan tindakan pendekatan kekeluargaan kepada masyarakat Aceh supaya pada hari tersebut tidak ada yang jadi korban kekerasan,” kata Pon Yahya.
Di akhir pernyataannya Pon Yahya juga meminta pemerintah pusat untuk merealisasikan seluruh butir nota kesepahaman sebagaimana telah ditandatangani di Helsinki, 17 tahun lalu.
“Mohon kiranya kita memperhatikan ini dengan lebih serius dan mari kita bergandeng tangan, jalan berdampingan dalam membangun Aceh untuk hari esok yang lebih baik,” pungkas Pon Yahya. []
Discussion about this post