TAPAKTUAN – Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Aceh berkomitmen mendukung visi Dekranasda dalam upaya memakmurkan perajin.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Aceh Bustami Hamzah, dalam sambutannya sebelum membuka secara resmi Rapat Kerja Daerah Dewan Kerajinan Nasional Aceh (Rakerda) Dekranasda Aceh serta Pameran Kerajinan Unggulan dan Launching Produk Kabupaten/Kota se-Aceh Tahun 2023, di RTH Taman Pala Hijau, Kamis (15/6/2023). “Sesuai dengan yang disampaikan oleh Ibu Ketua Dekranasda Aceh tadi, bahwa visi Dekranasda Aceh adalah memakmurkan perajin. Upaya ini tentu patut kita dukung bersama secara terpadu. Oleh sebab itu, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/kota se-Aceh tentu siap mendukung semangat Dekranasda dalam memajukan kerajinan rakyat,” ujar Bustami.
Sekda menambahkan, visi yang diusung Dekranasda Aceh memiliki makna yang sangat penting, mencakup semangat untuk mengatasi kemiskinan, meningkatkan pendapatan keluarga, memperbaiki kehidupan masyarakat, dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah serta melestarikan budaya.
“Kita semua tahu, kerajinan rakyat bukan semata-mata sumber ekonomi keluarga, tapi juga warisan budaya yang layak dilestarikan,” imbuh Bustami.
Dalam sambutannya, Sekda mengungkapkan, Pandemi Covid-19 telah merusak geliat usaha kecil mikro yang sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Namun, saat ini situasi semakin membaik dan ekonomi mulai pulih. Oleh karena itu, Bustami mengingatkan para perajin di Aceh untuk tetap semangat dan optimis jika usaha yang mereka tekuni akan tetap prospektif dari sisi potensi pendapatan. “Kita telah mengalami perubahan dalam berbagai hal, dan untuk bertahan dalam bisnis, kita perlu melihat peluang di depan mata. Pemerintah Aceh akan terus mendukung usaha-usaha berbasis kerakyatan demi memperkuat perekonomian daerah dan nasional,” kata Sekda.
Bustami mengungkapkan, salah satu inisiatif Dekranasda yang mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Aceh adalah upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja, serta mendorong kebanggaan dalam menggunakan produk lokal.
Selain itu, pada bulan April lalu, Pemerintah Aceh menandatangani kerja sama dengan 18 perusahaan terkait rencana program kerja CSR (Corporate Social Responsibility) atau program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan.
Bustami optimis, upaya ini dapat memberikan dampak positif berkelanjutan bagi masyarakat, terutama bagi UMKM. Melalui program-program CSR, UMKM akan mendapatkan dukungan dalam berbagai aspek seperti pendanaan, pelatihan, dan akses pasar yang lebih luas. “Namun, untuk tampil dan bersaing di pasar yang lebih luas, tantangannya tidaklah mudah. Kita harus menghasilkan produk unggul berkualitas terbaik,” kata Sekda berpesan.
Oleh karena itu, dalam sambutannya Sekda menyampaikan beberapa pesan. Sekda mengajak Dekranasda Aceh untuk mendorong tumbuhnya wirausaha baru dalam rangka penanganan kemiskinan melalui pelatihan dan pengembangan kapasitas para pengrajin.
Selanjutnya, Sekda juga mengingatkan pentingnya pendataan dan pembinaan melalui program “Satu Desa Satu Produk” untuk mengidentifikasi potensi lokal dan mendorong kerajinan di setiap desa.
Sekda juga mengimbau agar para perajin untuk tidak ragu dalam melakukan diversifikasi produk dengan mengembangkan motif-motif khas daerah untuk memberikan keunikan dan daya tarik yang membedakan produk kita di pasar. “Berikan informasi pasar terbaru kepada para pengrajin dan bantu mereka dalam pemasaran produk agar dikenal di tingkat global. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai alat pendukung promosi dan pemasaran kerajinan daerah. Dengan memanfaatkan teknologi, kita dapat memperbanyak dan memperluas jangkauan bisnis,” ujar Sekda.
“Saya mengajak Pemerintah Kabupaten/Kota untuk terus bekerja sama secara sinergis dalam menjalankan program-program ini. Dengan kerja sama yang baik, kita dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Aceh secara keseluruhan,” pungkas Sekda.
Sebelumnya, Penjabat Ketua Dekranasda Aceh Ayu Marzuki, dalam sambutannya yang disampaikan via konferensi video menegaskan komitmen Dekranasda Aceh mewujudkan visi Memakmurkan Perajin. “Visi Dekranasda Aceh adalah memakmurkan perajin dengan beberapa makna penting yang membutuhkan upaya kita semua untuk memajukan kerajinan tradisional Aceh di era pasar bebas,” ujar Ayu.
Ayu menambahkan, Dekranasda Aceh juga berkomitmen membantu perajin dalam menghadapi perubahan pasar bebas ASEAN melalui pembenahan desain, mutu, diversifikasi produk, dan penetrasi pasar.
Selain itu, Dekranasda Aceh juga berupaya untuk meningkatkan kapasitas perajin melalui berbagai pelatihan agar produk kerajinan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman serta menggalakkan proses regenerasi dalam usaha kerajinan sehingga bisa terus berlanjut di masa depan.
“Dekranasda juga berkomitmen mendampingi perajin untuk melindungi produk mereka melalui Hak Kekayaan Intelektual serta melakukan pembinaan secara terus-menerus dari dengan dukungan dari Pemerintah Aceh beserta SKPA terkait untuk membantu para perajin menciptakan kriya unggulan daerah,” kata Ayu Marzuki.
Discussion about this post