BANDA ACEH — Mobil listrik Universitas Syiah Kuala bernama Malem Diwa Urban R.50 kembali meraih prestasi membanggakan setelah berhasil meraih peringkat kelima pada kompetisi level internasional yaitu Shell Eco Marathon Indonesia 2022 yang diselenggarakan pada 11-15 Oktober 2022 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Tahun ini merupakan pertama kalinya Shell Eco Marathon digelar di Indonesia. Kompetisi mobil hemat energi ini diikuti 47 tim yang berasal dari 9 negara. Dalam kompetisi tersebut, tim-tim mahasiswa berkompetisi dalam dua kategori kelas kendaraan: Prototype dan UrbanConcept.
Kelas Prototype berfokus pada desain ultra-efisien dan ringan, biasanya dengan tiga roda. Kelas Urban Concept berfokus pada efisiensi energi dalam berkendara di dalam kota dengan bentuk desain kendaraan roda empat konvensional.
Pada ajang ini, mahasiswa USK yang tergabung dalam Tim Malem Diwa berhasil meraih peringkat kelima untuk katagori Urban Concept kelas electric battery.
Ketua Tim Malem Diwa USK Muhammad Haikal Mahadi mengatakan, mereka sangat bersyukur dan bangga karena inovasi mobil listrik mereka mampu menorehkan prestasi di level internasional. Mengingat tahapan seleksi untuk ikut kompetisi ini sangat panjang dan ketat.
“Tahun ini tidak semua tim yang telah datang ke Mandalika dapat melewati seleksi inspeksi teknikal yang seluruhnya ada 13 tahap. Alhamdulillah, Tim Malem Diwa Urban bisa melewati semua tahapan seleksi dan meraih prestasi,” ujarnya.
Wakil Rektor III USK Prof. Dr. Mustanir, M.Sc turut menyampaikan syukur dan selamat kepada Tim Malem Diwa, yang merupakan para mahasiswa Fakultas Teknik USK. Menurutnya, prestasi mereka ini semakin melengkapi capaian Tim Malem Diwa pada Shell Eco Marathon sebelumnya. Di mana pada Shell Eco Marathon Asia 2018 di Singapura.
Tim ini berhasil meraih peringkat delapan untuk kelas Urban Concept. Lalu pada Shell Eco Marathon Asia 2019 di Malaysia, Tim ini mampu meraih peringkat sebelas untuk kelas yang sama.
Pada kompetisi ini tim-tim dari Indonesia berhasil mendominasi 23 penghargaan yang diberikan. Jumlah penghargaan tersebut terdiri atas kategori on-track dan off-track. Serta hadiah off-track diberikan sebagai penghargaan atas keterampilan di luar kinerja tim di lintasan.
Maka Mustanir menilai, USK patut berbangga karena para mahasiswanya bisa turut berkontribusi mengharumkan nama Indonesia di ajang ini. Selain itu, dirinya juga sangat mengapresiasi atas konsistensi Tim Malem Diwa yang mampu terus terlibat pada kompetisi ini.
“Keberhasilan mereka ini menunjukan bahwa inovasi dan kreativitas mahasiswa USK patut diperhitungkan, karena telah diakui dunia. Alhamdulillah, ini kebanggaan kita semua,” ucapnya. []
Discussion about this post