LHOKSUKON — Ketua DPRA Saiful Bahri (Pon Yahya) meninjau kondisi banjir yang melanda sejumlah daerah di kawasan Aceh Utara, Kamis 6 Oktober 2022. Lokasi yang dikunjungi Pon Yahya di antaranya Gampong Krueng Seupeng, Kecamatan Kutamakmur.
Pon Yahya menyebutkan, banjir Aceh Utara telah menjadi musibah tahunan yang selalu berulang setiap tahunnya. Untuk itu Pon Yahya mengajak semua stakeholder untuk memikirkan solusi penanggulangan sehingga banjir tersebut dapat teratasi.
Pon Yahya menyebut contoh banjir yang merendam Lhoksukon yang selalu terulang siap tahunnya. Pon Yahya mengatakan, kondisi aliran sungai di kawasan itu perlu dilakukan pengerukan yang maksimal sehingga mampu menahan debit air agar tidak meluap ke perkampungan warga.
Saat ini, kata Pon Yahya pemerintah tengah menyusun Detail Engineering Desain (DED) untuk mengatasi masalah banjir Lhoksukon.
“Pemerintah sedang membuat DED supaya banjir di Lhoksukon bisa teratasi,” kata Pon Yahya.
Pada kesempatan itu Pon Yahya juga mendesak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menindaklanjuti masukan yang telah diberikan pihaknya dalam sejumlah pertemuan sebelumnya terkait kebutuhan dalam penanganan banjir di Aceh.
“Mendesak BNPB pusat untuk segera menindaklanjuti apa yang sudah pernah kita bicarakan dalam pertemuan-pertemuan sebelnya saat BNPB datang ke Aceh,” kata Pon Yahya.
Banjir Aceh Utara disebut akibat hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (4/10). Tingginya intensitas hujan membuat sungai-sungai meluap sehingga berdampak kepada 12 kecamatan di kawasan itu.
Data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) per Kamis 6 Oktober 2022, menyebutkan 12 kecamatan tersebut yaitu Pirak Timu, Matangkuli, Paya Bakong, Samudra, Cot Girek hingga Lhoksukon.
Selain itu juga Kecamatan Langkahan, Dewantara, Nisam, Muara Batu Geureudong Pase, dan Tanah Luas. Banjir yang melanda 12 kecamatan itu juga menyebabkan 34.060 jiwa mengungsi yang terdiri dari 9.540 Kepala Keluarga (KK). []
Discussion about this post