ASNAPOST.COM | Aceh Utara – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Saiful Bahri (Pon Yaya) melakukan berziarah dan do’a bersama ke pusara mantan pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di makam Sulaiman Bin Ibrahim Paloh Punti atau lebih dikenal bang leman Paloh Punti di di gampong Alue Papeun Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, Senin (23/05/2022).
Kunjungan tersebut, di damping oleh kombatan GAM dan di sambut oleh masyarakat setempat.
Kedatangan ketua DPRA Pon Yahya tersebut telah di tunggu oleh para masyarakat, kerabat dan kombatan GAM yang sahabat seperjuangan di masa konflik dulu.
Do’a hajatan kami mengundang pimpinan pesantren Nurul Islam Tgk. Umar dan juga beliau seorang kombatan GAM di Sagoe Tgk. Chiek Di Buloh.
Selanjutnya dilanjutkan dengan santunan anak yatim/piatu dan silaturahmi dengan masyarakat serta kombatan GAM.
Pon Yahya Mengatakan, Ini merupakan momentum serta menjadi renungan bersama dalam meneladani semangat perjuangan para pahlawan. Semoga hal ini dapat memberi spirit bagi kita kombatan GAM dan masyarakat.
“dulu beliau sangat hebat dalam memimpin pasukan “Gajah Meulangu” dan berani saat menghadapi dengan lawan, sangatlah patut kita mencontohkan semangat perjuangan beliau untuk mempertahankan marwah bangsa Aceh”, Ujar Pon Yahya.
Pon Yahya berharap kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga dan menghormati para Pahlawan yang sudah memperjuangkan marwah dan martabat bangsa Aceh.
Sejarah Sulaiman Paloh Punti
Era tahun 1998-2001, Sulaiman CS, pria asal gampong Paloh Punti, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, dikenal dalam kalangan GAM Wilayah Samudra Pase sebagai seorang pejuang yang paling banyak melakukan kontak senjata dengan pihak TNI/Polri.
Menurut catatan internal GAM, Pasukan “Gajah Meulangu” yang dipimpin oleh Sulaiman CS, minimal dua kali dalam sepekan rutin menyerang pihak keamanan. Bila tidak, dia mengaku badannya akan terasa pegal-pegal.
Keunikan lain pada seorang Sulaiman CS adalah dia dikenal sering bersandal jepit, karena paling engan bersepatu. Setiap penyerangan yang dia lakukan, dia hanya bersandal jepit, bahkan acap berkaki ayam.
Almarhum Bang Leman atau Sulaiman CS selalu terobsesi dengan perang. Tubuhnya hampir tidak pernah merasa lelah untuk perang. Sehari-hari pikirannya selalu tercurah untuk merancang strategi, pos militer mana yang harus diserang. Sehingga dia bukan saja di cari-cari oleh TNI/Polri, tapi juga rajin mencari-cari TNI/Polri.
Namun perjalanan heroik Sulaiman CS harus berakhir, Sulaiman CS menemui ajalnya dalam pertempuran tiga hari tiga malam di kawasan Paya Cot Trieng.
“Perang tiga hari tiga malam itu, sebenarnya pasukan kami bukan dalam kondisi terkepung. Waktu itu, kami bisa saja memilih mundur atau meloloskan diri dengan mudah,” kata Razali Hasbi kepada media ini.
“Bang Leman (Sulaiman CS) sepertinya sangat menikmati perangnya itu. Namun naas tidak dapat dihindar, ajal menjemputnya, bang Leman kena sebutir peluru saat menembak Helikopter yang sedang mendekatinya” jelas Razali Hasbi.
Setelah kontak tembak mereda, anggota pasukan membopong tubuhnya ke gampong Alue Papeun, Nisam Antara, 25 kilometer dari lokasi kejadian.
Sulaiman CS lahir pada tahun 1955, meninggal hari Sabtu, pada 23 Maret 2001 di gampong Cot Trieng. Di akhir hayatnya Sulaiman CS sedang menjabat sebagai Komandan Operasi Daerah I Wilayah Samudera Pase.
Jenazahnya dimakamkan di dusun Mesjid Gampong Alue Papeun Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara.
Discussion about this post