LHOKSEUMAWE – Pemerintah Kota (Pemko) Lhokseumawe melalui Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Pangan (DKPPP) mulai memeriksa kesehatan hewan kurban dan meugang di daerah setempat menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha.
“Tadi yang kita periksa 78 ekor sapi, dan 50 ekor kambing. Setelah kita periksa secara umum, hewan ini tidak menunjukkan gejala demam, terjadinya pincang, lesi pada lidah. Artinya sehat semua,” kata Kepala Pusat Kesehatan Hewan Blang Mangat, Zulkarnaini, Selasa, 20 Juni 2023.
Dia mengatakan, DKPPP Lhokseumawe juga turut melakukan pengawasan terhadap ternak yang akan dipotong. Meskipun Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah usai.
“Walaupun penyakit ini dianggap sudah mereda, namun kita tetap mewaspadai nya. Dikarenakan tingkat kerugian nya sangat tinggi. Terlebih apabila hewan tersebut diduga terkena penyakit PMK, maka tidak bisa dipotong,” ujarnya
Zulkarnaini menjelaskan, Kota Lhokseumawe telah mempersiapkan sekitar 1670 ekor sapi. Angka itu didasari tingkat kebutuhan rata-rata setiap Idul Adha yang berkisar 1200 ekor.
Sementara itu, salah seorang petani ternak, Mustafa mengatakan, telah mempersiapkan hewan kurban dan meugang sebanyak 140 ekor sapi dan 110 ekor kambing.
“Dan kita memastikan ternak yang kita jual ini aman dikonsumsi, dan dapat dijadikan sebagai hewan kurban,” kata Mustafa.
Mustafa menambahkan, hingga saat ini dari 140 ekor sapi yang disediakan, 111 ekor sapi sudah berhasil terjual. Untuk kambing sendiri dari 110 ekor, sudah terjual sebanyak 80 ekor.
“Adapun harganya sendiri, untuk kambing sendiri dimulai dari Rp2,5 juta hingga Rp3,5 Juta per ekor. Sedangkan sapi dinilai dari Rp14 Juta hingga Rp30 Juta per ekor,” kata Mustafa.
Mustafa mengaku, tingkat penjualan sendiri apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi penurunan. Dimana sebelumnya mampu terjual 150 ekor sapi.
“Ini mungkin dikarenakan sudah banyak pedagang, namun kita berharap semoga kedepannya hewan kita habis terjual,” ujarnya. []
Discussion about this post