Banda Aceh – Tanggapi soal kain isu penarikan kain sorban, jubir Muda Seudang sebut itu olahan politik untuk menjatuhkan Mualem. ” Ini cuma gimik rendahan. Dalam politik itu kerap terjadi dan biasa menandakan pihak tertentu sedang kekurangan bahan, ” Jelas Muhammad Chalis kepada awak media, Jum’at malam (27/09).
Menanggapi hal tersebut, pihak-nya sudah malas berkomentar terhadap isu isu seperti ini, karna menurut-nya ini hanya fitnah-fitnah kecil dari sekian olahan politik pihak tertentu dan tidak mencermikan kita orang Aceh. Sejak dari nenek moyang kita sudah di tanamkan bagaimana cara bersosial yang benar dan tidak saling menjatuhkan dengan cara yang tidak benar.
Seharusnya kita selaku pihak yang berkompetisi harus-nya beradu gagasan untuk bisa merangkul atau meyakinkan masyarakat terkait visi misi kandidat masing-masing. Para kandidat juga sudah memaparkan visi-misi beberapa waktu lalul di gedung DPRA ,bukan malah pulang dari sana kita mencaci dan menfitnah paslon lain sampai sampai kita benturkan dengan tokoh agama demi kepentingan politik.
Dalam masa menuju pilkada yang sehat, seharusnya kita fokus pada adu ide dan gagasan. Mari kita perlihatkan contoh kepada luar bahwa cara orang Aceh berpolitik adalah contoh untuk diteladani. Bila sebaliknya kita malah membawa contoh berpolitik orang luar ke Aceh itu menandakan kita krisis indentitas.
“Ini memalukan, beberapa waktu ini kita asik di adu dengan Ulama. Ini sudah seperti masa Snouck Hurgronje ke Aceh dulu. Parah-nya kali ini langsung orang kita sendiri yang bermain politik demikian. ” Tutup-nya.
Discussion about this post